Pages

Jumat, 14 Januari 2011

OTAK & PIKIRAN MANUSIA : Bayi Terlahir dengan 2 Rasa Takut

Bagikan :

Selama ini banyak orang berpikir bayi lahir tanpa rasa takut dan sifat takutnya muncul karena pengaruh lingkungan seperti sering ditakut-takuti. Tapi yang benar sejak lahir bayi sudah punya rasa takut.

Bayi secara alami terlahir dengan dua rasa takut, yaitu takut jatuh dan juga takut dengan suara keras. Sedangkan ketakutan lainnya mulai muncul saat proses perkembangan dan juga pengaruh lingkungan.

Seperti dikutip dari Zimbio.com, Senin (3/1/2011) hanya dua rasa takut yang dimiliki bayi sejak lahir yaitu takut jatuh dan juga takut dengan suara keras.

Rasa takut yang lain biasanya belum muncul saat bayi, karena bayi belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal-hal apa saja yang bisa membahayakan dirinya.

Namun rasa takut ini akan mulai muncul pada masa anak-anak, yaitu ketika otak dan daya imajinasinya sudah berkembang dan tahu tentang banyak hal terutama sesuatu yang bisa membahayakannya, serta memiliki daya ingat yang lebih lama (bayi umumnya memiliki daya ingat yang pendek).

Ketakutan adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap orang sejak lahir sehingga seseorang bisa bereaksi terhadap sesuatu yang dapat membahayakannya.

Pada bayi rasa takut ini biasanya ditunjukkan dengan cara menangis. Karenanya orangtua akan berusaha menenangkannya saat bayi menangis. Namun seiring bertambahnya usia, anak-anak mulai bisa menenangkan dirinya sendiri ketika merasa takut.

Dilansir Kidshealth bahwa trauma yang terjadi saat masih kecil atau orangtua yang terlalu protektif sehingga memberikan banyak larangan pada bayi akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang penakut dan tidak berani mencoba.

Saat rasa takut muncul, maka detak jantung akan meningkat untuk memompa darah lebih banyak ke otot dan otak. Lalu paru-paru akan menghirup udara lebih cepat untuk memasukkan oksigen bagi tubuh, dan sistem pencernaan serta kemih akan melambat.

Rasa takut pada anak-anak adalah sesuatu yang normal terjadi. Namun orangtua tetap harus membantu si kecil menghadapi rasa takutnya serta memberitahu kapan rasa takut tersebut normal.

Membantu anak menghadapi rasa takutnya dengan benar bisa membuat anak menikmati masa perkembangannya, serta menghindarkan ia dari rasa takut tak wajar yang bisa memicu fobia.

Sumber: detik health

0 komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com