BERBAHAGIA jika masih memiliki keinginan ...
SUNGGUH BERBAHAGIA jika sudah tercapai keinginan ...
LEBIH BERBAHAGIA jika cepat bangkit saat keinginan gagal ...
SUNGGUH BERBAHAGIA jika sudah tercapai keinginan ...
LEBIH BERBAHAGIA jika cepat bangkit saat keinginan gagal ...
Saudaraku tercinta,
Sesungguhnya, manusia adalah "makhluk spesial". Spesial karena memiliki kelebihan instrumental yang tak ada pada makhluk Tuhan lainnya. Spesial pula karena sesungguhnya manusia tidak lain merupakan "makhluk pemburu kebahagiaan" yang paling lengkap di jagad ini.
Pertanyaannya, apakah sebenarnya kebahagiaan yang kita cari itu? Seperti apa bentuknya?
Dalam hal ini kami persilahkan saudara-saudaraku sekalian untuk memilihnya. Setiap orang berbeda dalam merumuskan tujuan dan cara menjalani hidup, sebagaimana berbeda pula setiap orang memiliki keinginan. Karena itu berbeda pula lah setiap orang dalam merumuskan apa itu kebahagiaan, dan kebahagiaan yang bagaimanakah yang hendak digapainya.
Maka bersyukurlah kita jika masih memiliki "keinginan", sebab banyak orang di luar sana yang justru hidupnya "mati" karena tak ada lagi hiasan kembang-kembang semangat hidup yang lahir dari sebuah keinginan. Tak ada lagi keinginan untuk mencapai sesuatu, bahkan mungkin banyak pula yang di hatinya yang tak menginginkan lagi menjalani hidup ini. Justru keinginan itulah yang "menghidupkan" kita, menyelamatkan kita dari jurang keputusasaan.
Bersyukur juga kita jika bonus dari keinginan tersebut Tuhan berikan dalam bentuk yang riil di depan kita. Keinginan kita terkabulkan, tercapai. Doa dan usaha kita didengarkan, dihargai jerih payahnya. Keringat kita tak terbuang percuma begitu saja, dan mampu menembus kemahapengasih milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan menjadi "orang pilihan". Sebab masih banyak di luar sana keinginan orang-orang yang belum didengarkan, jangankan untuk dikabulkan.
Dan lebih bersyukur lagi jika di ujung bangunan keinginan ini kita beruntung masih diselamatkan oleh Tuhan saat keinginan kita gagal tercapai. Kita segera bangkit dari kegagalan tersebut. Tuhan sadarkan kita secepatnya dan terhindar dari jerumus emosi yang berlebihan. Beruntungnya kita, sebab masih banyak sekali orang-orang di luar sana yang ditakdirkan gagal untuk selamanya. Gagal, terpuruk dalam jiwa yang labil, dan tak pernah mampu bangkit kembali.
0 komentar:
Posting Komentar