Suasana hati memang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk ketika membelanjakan uang. Saat merasa bahagia, Anda mungkin saja menjadi orang yang disiplin, tetapi ketika kesedihan merundung bukan mustahil Anda akan berubah menjadi seorang pemboros.
Kaitan suasana hati dengan kebiasaan mengeluarkan uang menjadi salah satu topik menarik yang dibahas sebuah artikel yang dipublikasikan dalam jurnal terbaru Psychological Science. Artikel yang merupakan hasil riset peneliti dari Carnegie Melon University, Stanford University, University of Pittsburg dan Harvard University tersebut dalam kesimpulannya menyebutkan bahwa seseorang akan membelanjakan lebih banyak uang jika mereka dalam keadaan sedih dan terjebak dalam dirinya sendiri (self-focus), bahkan jika perasaan sedih itu hanya bersifat sementara.
Pages
Mengenai Saya
Mata Kuliah Saya
Kelas E-Learning
Download Area
Program Saya
1. Hypnotherapy untuk sekolah (School-Mind)
2. Hypnotherapy untuk anak (Hypnoparenting)
3. Hypnotherapy untuk persalinan (Hypnobirthing)
4. Therapy untuk Character Building
5. Therapy untuk solusi masalah
2. Hypnotherapy untuk anak (Hypnoparenting)
3. Hypnotherapy untuk persalinan (Hypnobirthing)
4. Therapy untuk Character Building
5. Therapy untuk solusi masalah
Sahabat
Pesan
Link
Hari Ini
Kamis, 20 Mei 2010
Kesedihan Membuat Anda Jadi Boros
Sejumlah riset sebelumnya telah mengindikasikan kemungkinan adanya kaitan antara kesedihan dengan perilaku berbelanja. Penelitian ini pun memang dilakukan untuk menindaklanjuti temuan-temuan tersebut.
Dari riset terbarunya, peneliti menemukan kecenderungan seseorang untuk memborong barang akan meningkat secara signifikan ketika perasaan self-focus memuncak. Istilah self-focus dapat diartikan sebagai kecenderungan berhati-hati dalam menilai diri dan hanya peduli pada diri sendiri ketimbang orang lain. Dalam artikelnya, peneliti juga mengatakan bahwa penelitian terbaru ini akan membantu dalam memahami perilaku konsumen yang lebih baik; khususnya dampak emosi terhadap pengambilan keputusan.
Menonton video
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah partisipan yang diharuskan menonton dua jenis cuplikan video, masing-masing bertema kesedihan dan bertema netral. Partisipan dipilih secara acak untuk menonton satu jenis tayangan dan mereka kemudian diberi tugas membeli kebutuhan dasar seperti sebotol air minum.
Mereka juga dihadapkan pada pilihan harga bervariasi dari yang murah hingga mahal. Dari perilaku belanja terlihat bahwa mereka yang menonton tayangan sedih cenderung menghabiskan uang 300% lebih banyak ketimbang partisipan yang menyaksikan tayangan netral saat membeli barang yang sama.
Mereka yang menyaksikan video sedih juga mengaku bahwa isi tayangan video klip tidak mempengaruhi perilaku dalam membeli barang - dengan kata lain mereka sebenarnya tidak menyadari dampak tayangan tersebut.
Menurut peneliti, hal yang bisa membantu menjelaskan fenomena perbedaan perilaku belanja pada kedua kelompok ini adalah self-focus. Partisipan yang sangat fokus pada dirinya sendiri dan merasa sangat sedih akan berani mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli barang, ketimbang mereka yang self-focus-nya rendah.
Peneliti menjelaskan bahwa kesedihan dan self-focus bisa membuat seseorang merasa tidak berharga, baik dari segi perasaan tentang diri maupun posesi. Penurunan ini membuat seseorang akan lebih rela menghabiskan lebih banyak uang untuk barang-barang baru seperti layaknya sebuah cara untuk meningkatkan harga diri. Jadi belanjalah saat Anda merasa bahagia!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
Kategori
- Artikel (52)
- Hypnotherapy (3)
- Ketika Gambar Berbicara (7)
- PETAKata (19)
- ReKam Hati (66)
- Renungan (2)
- Tips (5)
Tulisan Terbaru
Tulisan Terpopuler
Total Posting
Statistik
User Online
0 komentar:
Posting Komentar